Berkunjung ke pabrik kecap Jaman Mbiyen

Wah… seru pengalaman saya dan Anton kali ini. Kebetulan House of Sampoerna (HoS) punya program tematik Surabaya Heritage Track (SHT) bernama Oude Fabriek Track, tur tematik ini mengajak tracker mengunjungi industri-industri yang berlokasi di kawasan Surabaya Utara setiap hari Selasa hingga Kamis, pukul 09:00 – 10:30 selama bulan Desember 2011.
Jam 09.00 saya sama Anton sudah siap-siap. Sebelum berangkat, Anton ngecek lensa, batere, dan memori card. Saya nggak mau ketinggalan, cek roti, snack, cokelat, minuman ringan 2 botol. Sebenarnya saya mau nyari nasi bungkus, tapi Anton ngancem, kalau saya beli nasi bungkus, dia muthung moto.
“ Mbak Mendol... sampeyan sangunya kayak mo mudik, ini loh perjalanannya nggak sampai 20 menit,!”katanya ngamuk-ngamuk.
Yo wislah, daripada muncul tanduk di kepalanya, niat mo mbungkus nasi jagung, saya batalin. Ada tiga tempat yang kami kunjungi, Pabrik Siropen, Kecap Jeruk dan pabrik Misoa. Tapi kali ini mau cerita pas ke pabrik kecap jeruk dulu, yah.
Kecap yang satu ini ibaratnya kecap semua bakul di Surabaya. Bisa dicek deh, mulai bakul sate ayam keliling, rujak tolet, soto, pasti pakai kecap ini. Bentuknya jadul dan unik. Iya, soalnya mereknya masih pakai kertas tempelan gitu. Gambarnya dua orang pria dengan potongan jaman mbiyen.
Pabrik Kecap Cap Jeruk Pecel Tulen yang didirikan oleh Hwan Kieng Hien dan istrinya pada tahun 1937, usaha kecap ini semakin berkembang semenjak dikelola oleh generasi kedua, yakni Hwan Hong Piek dan Hwan Hong Poen. Di tangan generasi ke-3 citarasa kecap ini tetap tak berubah, soalnya resepnya masih sama.
Senang banget bisa berkunjung ke pabriknya yang berada di Sidonipah. Lokasinya disebuah kampung sempit. Pekerjanya rata- rata ibu-ibu. Biar tergolong manula, tapi jangan tanya tenaga mereka, wah, kayak Hulk. Saya ikut-ikutan ngaduk adonan kecap, tapi nggak sampai 5 menit nggak kuat. Panas…
Pas pulang, saya dihadang sama ownernya. Wah, ada apa yah? Agak mencurigakan sich. Habis dia menyembunyikan sesuatu dibalik punggungnya.
Saya sudah masang kuda-kuda, dan siap mengeluarin jurus Gorila menghujam bumi. Lalu …
“Mbak, ini buat oleh-oleh!” katanya
Hah… saya dikasih kecap. Horeeeee…!!! Tapi sebenarnya saya sudah niat mau beli kecap, khan mumpung di pabriknya, tapi berhubung dikasih, ya sudahlah.

Foto hasil jepretan di Pabrik Kecap ini, saya kirimkan ke Panitia Pewarta Foto Indonesia (PFI), Allhamdulilah dua dari tiga foto saya , ikutan tampil di Pameran Moms to All, yang diadakan oleh PFI di Tunjungan Plasa 2 yang dipamerin tangal 22-25 desember lalu.
Bangga, campur tak percaya, soalnya foto saya dipajang sama Fotonya Bu Ani SBY, Dubes Amrik dan Bu Risma, Walikota Surabaya.* Ihii..... Senyum manis ala kecap jeruk
Saya sebenarnya lebih memilih difoto deh timbang motoin. Tapi keburu dibantai ama Anton.
“Mbak Mendol … sampeyan itu, nggak ada menariknya difoto, diambil dari sudut manapun!” kata Anton dengan nada menghina.
“Arek iki ancene mokong !!!* Ngurap wajah Anton ama Kecap.
Foto by Manda, kecuali foto pemuja kecap, by sopir SHT
yummmmyyyyyy
ReplyDeletejangan kasar gitu sampeyan, sama mas anton,.... kesian, mosok diurap kecap....
ReplyDelete*dorong mas anton ke adonan kecap*
nggak ngajak-ngajak... huaaaaaa
ReplyDeletewah tak kapan2 nyoba sing tematik ah.....ben oleh hadiah kecap koyo mbak Manda, xixixixixixi
ReplyDeleteoh iku kecap favoritku..
ReplyDeletewah ini sambel paleng enak di makan bareng bakso. favorit sejak aku TK nih
ReplyDeleteThanks Mba Mandaa buat tulisannyaa..ditunggu loo tulisan soal pabrik2 yang lain :DD - Intan (HoS) -
ReplyDeletetak kiro smpyn mau arepe sangu sego rantangan mbak :D
ReplyDeletebaru tau sama merek kecap ini ... selama ini hanya nge-bango aja :D.
ReplyDeleteEh akhirnya bisa ngeliat juga muka cantikmu mbak yu manda :D
Ini promosiin kecap ya? hihiih... :D
ReplyDeleteSaya malah baru tau sama kecap ini, merknya kurang familiar soalnya :D
itu yang di tengah kan??? bener kan?? *apa akunya yang sotoy?* :D
ReplyDeletebeneran mbak lebih milih difoto ? beneran ? mana buktinya ? hahahahha....
ReplyDelete@Intan HOS : iya makasih sama-sama.
ReplyDelete@Icha : yang tengah itu temanku Ayu- dari arek TV wakakakakakaka.......
@Nely: takok Anton ae, mbak. Fotoku onok sak folder di kompienya...hiyaaaaaa
jare mbakyuk ku ..." kecap itu ngerusak rasa dek.."
ReplyDelete...babah.....aku seneng kecap kawit cwilik.
mari ngono saiki aku ngalami dwe.....
lalu sebenarnya selera jawa timuran itu asin opo manis seeh...hehehehehe
kecapnya pasti nomer satu juga, nggak kecap nomer dua ato tiga, rasa kecapnya gimana mba, kok ngga di resensi
ReplyDelete@zippy: situ kurang gaul ama bakul
ReplyDelete@endik: Saya cuman crita pengalaman tour aja, lah blog ini bukan blog resensi kecap, kok. heheheh