Kabar saya baik-baik saja! Hehehee…ini gara-gara ada yang
kirim email, bilang, “Mbak Mendol nggak kena stroke khan? Soalnya blognya ngga
pernah up-date!”
Duh, tega bener. Mbok jangan didoain yang jelek-jelek gitu. Yo didoain, “Semoga Mbak Mendol bisa menurunkan berat badan 40 kilo, atau
semoga Mbak Mendol tetap sehat, dan gajinya naik lima kali lipat.
Amiiiinnnnnn!”
Allhamdulilah
kegiatan saya masih liputan makanan sering juga diundang
liputan Geje, alias Gak Jelas! Seperti pas dapat undangan liputan Ayam Kluwek, dari sebuah
resto di daerah HR Muhammad.
Denger dari namanya saja, kebayang pastinya, pasti bentuknya item gosong, kayak Anton!
Hahaahaha! Atau ayamnya berkuah seperti rawon! Hadeh…jadi Soto Ayam
Ambon, donk!
Atau ayamnya dimasak a la bumbu bali, tapi lombok besarnya
diganti kluwek!
Nunggunya lumayan lama juga. Soalnya, menunya baru
dimasakin, dan belum ready karena promonya baru bulan depan. Jadi karena
ngundang saya, dibuatin deh. Akhirnya…
setelah menghabiskan satu porsi steak, sepiring kentang goreng, plus pudding
mangga. Datanglah menunya.
Hmm.. bentar-bentar. Tampilannya cantik, nasi yang dicetak
bundar ditambah sayuran. Dipojoknya ada kulit kluwek. Yang di dalamnya ada cacahan
daging ayam. Pas saya cuil dagingnya, warnanya kecoklatan, dan ngga ada
item-itemnya.
Lalu saya mulai mencium aromanya. Hmm… minus aroma kluwek!
Nih yang masak pinter, apa kelewat pelit pake kluweknya? *membatin.
Lalu adegan yang paling fenomenal saat daging ayam ini saya
iris dengan penuh ketelitian, diukur dengan lebar mulut saya. Agar saya bisa
menikmatinya maksimal! Hehehe…
Loh ….kok tidak ada rasa kluweknya blasss! Oh ..My God *
Apakah indera pengecap kluwek saya sudah hilang. Kok saya tidak menemukan
sensasi kluweknya! girab..girab
Adegan ini saya ulangi lagi, kali ini diameter dagingnya
lebih besar lagi. Agar lebih khusyuk, saya makan sambil memejamkan mata.
Khawatirnya kalau liat Anton, nafsu makan makan saya hilang! Hoeekk. Ternyata …memang tidak ada rasa kluweknya!
Duh gusti… jangan sampai indera pengecap kluwek saya hilang,
saya masih suka makan rawooon! histeris jambak rambut
“Hmm.. chef? Kluweknya di sebelah mana yah?”
“Kluweknya itu..kulit luar yang keras itu!” katanya
sambil nunjuk rumah kluwek.
“Iya, jadi ayamnya yang sudah dibumbu, digoreng terus
dimasukan ke dalam kulitnya. Dan
taraaaaaaa…jadilah Ayam Kluwek!”
Huahhhhh…. Sujud syukur! Soalnya indera pengecap kluwek saya
ngga jadi ilang!
Di satu sisi, bener-bener jenius nih chefnya, kasih judul
Ayam Kluwek! Bukannya, "Ayam Goreng Di Cangkang Kluwek!" Halah panjang
amirrrr. Saya makan sambil gondok! Soale jauh amattt sama ekspetasi
saya. Mana daging ayamnya sak uprit. Hidih mana nendang buat princess fiona!
Oh yah..kabar
terakhir resto ini tutup. Saya jadi mikir..jangan-jangan menu ini mengecewakan
club penggemar kluwek! Hehehe… wis embohlah!!!
Nb: Foto di atas bukan yang sebenarnya.